Kedua, lanjutnya, kalimat tersebut dilontarkan lantaran Presiden Jokowi memang enggan mengomentari jika belum memahami konteks masalahnya seperti apa. Hal itu, kata Devie, lebih efektif ketimbang akan menjadi kontra produktif dan polemik di media.
"Karena berbahaya sekali jika apapun komentar di media sangat layak kutip jika Presiden yang berbicara," jelasnya.
Devie menilai selama dua bulan kepemimpinan Presiden Jokowi, gaya komunikasi pria asal Solo itu cukup baik. Presiden Jokowi, katanya, meminta para menteri untuk fokus berbicara dengan tindakan nyata bukan wacana.
"Kita perlu apresiasi banyak quick wins atau kemenangan-kemenangan cepat yang diperoleh oleh para menteri di kabinet Jokowi dalam program-program mereka. Pertahankan, enggak ada masalah," tutupnya.
(Rizka Diputra)