"Sebenarnya yang disebut para pendaki itu sebagai pasar setan, sebenarnya itu sebuah lahan di lereng Gunung Lawu yang penuh dengan ilalang dan angin yang berhembus di sana cukup kencang. Jadi akibat tiupan angin, menimbulkan suara-suara seperti orang bertransaksi," terangnya.
Namun Rifan mengakui kalau Gunung Lawu itu berbeda dari Gunung lainnya. Selain memiliki suhu sangat dingin bila musim panas, dibandingkan gunung lainnya. Hanya satu-satunya gunung di mana di puncaknya terdapat sebuah warung.
Anehnya, meski berada di puncak Gunung Lawu, warung Mbok Yem ini terdapat saluran telefon kabel. Tak hanya itu saja, ungkap Rifan, di warung Mbok Yem yang berada di Argo Dalem ini, para pendaki yang beristirahaat, bisa melihat televisi dengan jelas. Karena di warung Mbok Yem ini terdapat saluran listriknya.
"Kalau dipikir aneh. Masak di puncak gunung ada sambungan telefon terus ada listrik di warung Mbok Yem. Tapi memang itu faktanya. Dan hanya di Gunung Lawu sajalah setiap suro, banyak warung berdiri di sepanjang jalur pendakian," tutupnya.
(Rizka Diputra)