PM Abbott Berharap Eksekusi Mati Dibatalkan di Menit-Menit Akhir

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Rabu 04 Maret 2015 10:11 WIB
PM Tony Abbott. (Foto: Reuters)
Share :

CANBERRA – Jelang pelaksanaan eksekusi duo Bali Nine, terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Perdana Menteri (PM) Tony Abbott masih berharap ada keajaiban, sehingga hukuman mati batal dilaksanakan.

“Kami terang-terangan menentang eksekusi mati tersebut. Saat ini jutaan warga Australia merasa kecewa dengan apa yang akan dilakukan di Indonesia,” ujar PM Abbott, seperti diberitakan Telegraph, Rabu (4/3/2015).

“Sebenarnya saya masih mengharapkan ‘kemurahan hati’ dari Pemerintah Indonesia. Namun, saya juga tidak bisa bertahan dengan harapan palsu,” tambah Abbott.

Kendati sudah hampir mustahil eksekusi mati dibatalkan, namun PM Abbot masih memiliki secercah harapan. Yaitu, bekerjanya tangan Tuhan yang bisa mengubah segalanya. "Di detik-detik akhir ini saya masih berharap, kebaikan hati rakyat dan para pemimpin Indonesia akan mengubah segalanya,” ujarnya.

PM Abbott mengatakan hal tersebut, tepat setelah terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran mulai diterbangkan ke Pulau Nusakambangan pada pagi tadi. Sebelumnya, duo Bali Nine tersebut masih ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dengan tegas menolak grasi untuk terpidana mati kasus narkoba. Kali ini adalah grasi atas nama Andrew dan Myuran. Keduanya merupakan terpidana mati kasus penyelundupan 8,2 gram heroin ke Bali. (hmr)

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya