Tegurannya itu pun, kata Wahyu, ditanggapinya orang nomor 1 di Ibu Kota tersebut dengan permohonan maaf. "Pak Gubernur saat itu menerima saja. Kata dia, Kalau kalian datang kepada saya masalah etika, saya terima, dan saya minta maaf juga atas hal itu," tegasnya.
"Tapi ya ada embel-embelnya masalah teknis. Tapi kami bilang juga, ya kami yang baru-baru juga enggak tahu apa-apa, enggak ngerti apa-apa. Kebetulan juga saya bukan anggota banggar, bukan anggota angket," lanjutnya.
Dia menambahkan, dalam pertemuan itu Ahok juga sempat menyoroti masalah tanda tangan Hak Angket yang dibubuhkan oleh 106 anggota DPRD DKI Jakarta tersebut.
"Saya bilang, Hak Angket itu juga menyoroti dua hal sebenarnya. Masalah APBD dan etika. Kami suka lah pemimpin tegas. Tapi kalau sudah mengeluarkan perkataan kasar, kotor, dan kita harus menyoroti hal itu," tandasnya.
(Fiddy Anggriawan )