PADALARANG – Belajar sejarah untuk mengenali bangsa ini tentu tak cukup hanya dengan buku. Museum jadi salah satu sarana yang sedianya bisa lebih baik. Tapi sayangnya miris melihat kondisi berbagai museum yang ada di seantero Tanah Air yang begitu sepi dikunjungi masyarakat.
Namun, ada kondisi berbeda ketika Okezone melihat sebuah kendaraan ambulans lawas dengan tenda sederhana, plus penayangan dokumenter atau film-film sejarah perjuangan di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Adalah “Museum Keliling” dari Museum Mandala Wangsit Siliwangi – yang bermarkas di Jalan Lembong Nomor 38, Kota Bandung, - jadi salah satu poros perhatian warga dan pengunjung, ketika event “Bandoeng Baheula” berlangsung, pada 28-29 Maret 2015.
Tiga deret kursi lipat tak pernah kosong penonton begitu film dengan proyektor yang disambungkan ke komputer jinjing dinyalakan. Tak kalah ramainya para warga yang juga saling berebut foto dengan sejumlah koleksi senjata era kemerdekaan.
Museum ini merupakan inisiatif dari Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang berada di bawah naungan Pembinaan Mental Kodam (Bintaldam) III Siliwangi, seolah untuk “jemput bola” demi bisa memberikan pembelajaran sejarah buat generasi muda.
“Masyarakatnya antusias sekali memang dengan sarana museum keliling yang ada seperti ini, juga dengan media berupa ambulans ‘si gadjah’,” ungkap Kepala Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Kapten Caj Bambang Irianto.
“Saya harapkan dan saya berupaya menampilkan sebaik mungkin (museum keliling) supaya masyarakat bisa antusias dan banyak yang meminati wisata budaya dan sejarah tentang museum,” tuturnya.
(Fiddy Anggriawan )