Akibat banyaknya unggas yang mati, Muslih mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah. Sebab, ayam yang mati merupakan jenis produktif. Mereka telah mengupayakan dengan memberi vaksin revak atau NDklun. Namun, tidak semua ayam itu bisa bertahan, akhirnya pun mati.
"Kondisi ini juga mengakibatkan produksi telur ayam mengalami penurunan. Padahal, sebelum diserang penyakit peternakan unggas ini mampu memproduksi hingga 150 kilogram telur per hari," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Kepenak) Kulonprogo, Endang Purwaningrum, saat dihubungi mengaku belum menerima informasi itu. Dia sedang berada di luar kota.
“Saya sedang di luar kota, malah belum dapat laporan,” ujarnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))