TABANAN - Banyak masyarakat yang malu, sehingga mengucilkan anggota keluarganya yang menyandang disabilitas. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan tindakan tersebut keliru.
Menurutnya, hal tersebut justru dapat menekan mental penyandang menjadi kurang percaya diri. "Banyak laporan ke saya, penyandang disabiltas yang dirantai oleh keluarganya. Sehingga saya mengutus orang agar segera menindaklanjuti untuk ditangani," kata Khofifah di Panti Sosial Bina Netra Mahatmiya, Tabanan, Bali, Jumat (10/4/2015).
Saat ini, kata dia, masih banyak penyandang disabilitas mental yang dirantai dengan posisi jongkok dalam rentang waktu yang cukup lama. "Keluarga beralasan, karena mereka khawatir penyandang disabilitas mental itu berkeliaran di jalan," sambungnya.
Khofifah menambahkan, masih banyak masyarakat yang merasa malu dan aib karena memiliki anggota keluarga sebagai penyandang disabilitas. Dia mengakui tidak mudah mengubah cara pandang agar mereka tidak menyembunyikan anggota keluarga dengan disabilitas.
"Sebanyak 7-8 juta penyandang disabilitas berusia produktif dengan sebagian besar tidak bekerja. Kemudian mereka dikucilkan dari pendidikan, dunia kerja serta kehidupan masyarakat," tuturnya.