Aktivitas menjual koran ini dilakukan setiap pulang sekolah. Rumah dan sekolahnya jauh di wilayah Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, sementara jual korannya di Jalan Veteran yang ada di jantung kota.
Sepulang sekolah, Ida langsung naik angkutan umum menuju kota, tanpa sempat mengganti pakaian di rumah. Itulah sebabnya, seragam putih abu-abu tetap dikenakan siswi hijaber ini saat menjual koran.
Sebanyak 20 eksemplar koran berada dalam pelukannya. Ida kemudian mulai menawarkan koran sembari mengayun satu koran. Dia menantang panasnya mentari, mulai pukul 13.00 hingga 17.30 Wita.
Jika matahari begitu terik, Ida melawannya dengan menutup sebagian wajahnya dengan ujung jilbab menyerupai cadar. Kadang ia juga berteduh di bawah pohon yang ada di dekat lampu lalu lintas.
Sekira lima jam berbaur dengan kendaraan, 20 eksemplar koran yang dijajakan rata-rata habis terjual. Satu eksemplar koran ada yang Rp5 ribu, ada juga Rp3 ribu. Setiap satu eksemplar, Ida dapat untung Rp1.000.
Dari hasil keringatnya ini, Ida bisa menutupi sendiri kebutuhan sekolah. Mulai pembelian lembar kegiatan siswa (LKS) di sekolah, ongkos transportasi, hingga uang jajan. Setiap ada kelebihan, Ida tabung hingga suatu hari bisa beli sendiri telefon seluler.