Invasi AS ke Irak Mengubah Al Baghdadi

BAGHDAD – Seorang teman dekat pemimpin ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi mengenang sosok yang dikenalnya dengan nama Sheikh Ibrahim saat mereka tinggal bersama di Topchi, sebuah lingkungan di Kota Baghdad. Sheikh Ibrahim, bagi Abu Muhammad, sosok Al Baghdadi yang dikenalnya adalah sosok yang tidak ingin sendiri.

“Sheikh Ibrahim tidak senang sendirian. Itulah mengapa teman-temannya selalu berada di dekatnya baik di dalam maupun di luar masjid. Dia menghabiskan banyak waktu di masjid, sibuk mengajarkan ilmu syariah kepada para muridnya dan mengajar Quran kepada anak-anak,” kata Abu Muhammad kepada ABNA, Rabu, (6/5/2015).

Al Baghdadi, menurut Abu Muhammad, berubah semenjak serangan Amerika Serikat (AS) ke Irak pada 2003. Serangan tersebut menewaskan teman-teman dan murid-murid Al Baghdadi. Abu Muhammad juga berpendapat hal itulah yang mengubah sosok Sheikh Ibrahim yang dikenalnya menjadi monster seperti Abu Bakr Al Baghdadi yang dikenal orang-orang saat ini.

“Sebagian besar teman-teman Sheikh Ibrahim terbunuh dalam perang melawan AS pada 2003. Sheikh Ibrahim menghilang dari Topchi pada 2004 dan tidak pernah terlihat lagi di sana,” kenangnya.

“Yang menarik adalah, Sheikh Ibrahim sangat berbeda sebelum dia mendirikan ISIS. Meskipun dia seorang yang taat beragama, tidak ada yang menyangka dia akan menjadi seorang militan. Namun, semua berubah secara drastis setelah invasi AS dan munculnya gerakan militan. Saya perah melihat dia di Fallujah dan bertanya kepadanya apa yang dia lakukan di sana? Dia menjawab ‘Saya berperang dengan AS sekarang’, beberapa waktu kemudian dia ditangkap oleh AS dan dipenjara lalu dia muncul di televisi memberi ceramah di Masjid Mosul,” tambahnya.

Abu Bakr Al Baghdadi saat ini dilaporkan sedang dalam keadaan terluka parah akibat serangan udara yang dilancarkan AS Maret lalu. Dia dikabarkan tidak lagi memimpin ISIS dan diduga posisi itu akan diisi oleh wakilnya Abu Alaa Al Afr.