Orang Luar Jangan Ikut Campur Polemik Sabda Raja Sultan HB X

Markus Yuwono, Jurnalis
Kamis 07 Mei 2015 10:56 WIB
foto: Antara
Share :

"Kalau kita cermati kejadian ini mirip dengan yang terjadi di Pakualaman. Harusnya itu menjadi contoh bagi masyarakat Yogyakarta agar tetap tenang dan tidak memihak," imbaunya.

Dia berharap, Ngarso Dalem dan Sentono Dalem (Sultan dan keluarga Kraton), bisa menyelesaikan polemik dengan pikiran jernih mengacu pada paugeran keraton. Jangan sampai, polemik yang ada membuat pemerintah pusat memberi penilaian negatif.

"Jangan sampai pusat menilai setelah dikasih danais (dana keistimewaan) kok kisruh, semoga ada jalan terbaik," harapnya.

Seperti diketahui, Sultan Hamengku Buwono X dua kali mengeluarkan sabda raja pada 30 April dan 5 Mei 2015. Isi sabda raja tersebut, di antaranya Sultan mengganti nama gelarnya, serta mengangkat putri sulungnya GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi, yang mengindikasi menjadi penerus takhta.

Namun sabda raja itu tidak diterima oleh sejumlah adik laki-laki Sultan. Bahkan menurut mereka, sejak 30 April 2015, Keraton Yogyakarta tidak punya raja, sebab Sultan Hamengku Buwono telah keluar dari aturan keraton karena isi sabdanya.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya