17 Tahun Tragedi Trisakti yang Melecut "Kristallnacht" Berdarah

Randy Wirayudha, Jurnalis
Rabu 13 Mei 2015 05:01 WIB
Mahasiswa Trisakti menggelar teatrikal memperingati tragedi 12 Mei 1998 (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA – Angka 17 bagi muda-mudi selalu dikaitkan dengan hal indah, terutama jika sudah menyangkut perihal “Sweet Seventeen”. Tapi perayaan 17 tahun bukan hal yang indah dan justru ironis buat para keluarga korban tragedi Trisakti.

17 tahun sudah kasus penembakan para mahasiswa ini tak jua terusut tuntas. Dari sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti yang jadi sasaran terjangan timah panas, empat di antaranya harus tutup usia, Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hafidin Royan dan Heri Hertanto.

Tragedi 12 Mei 1998 ini memang sudah tak terhitung jadi topik pembahasan. Tapi tak ada salahnya pula jika ingin mengingat lagi bagaimana rentang waktu berbagai kejadian yang muncul, sampai klimaks-nya terjadi penembakan mahasiswa di dalam kampus oleh aparat bersenjata.

Awalnya para mahasiswa Trisakti ingin ikut aksi sejumlah kolega lainnya untuk melakukan aksi ke Gedung MPR/DPR sejak sekira pukul 10.30 WIB. Situasi mulai “menghangat” ketika rombongan enam ribu demonstran dihadapkan beberapa aparat yang menghadang demonstran ketika ingin longmarch ke Gedung MPR/DPR, pada 12.25-12.30 siang.

Rombongan kembali dihadang aparat dengan barikade kepolisian di dekat gerbang Kantor Wali Kota Jakarta Barat pada 13.00 WIB. Negosiasi antara wakil mahasiswa dengan pimpinan Dandim Jakarta Barat, Letkol (Inf) A. Amril terjadi. Sementara masyarakat mulai ikut bergabung ke barisan demonstran.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya