Sebelumnya, Myanmar menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan pembahasan Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan Zaw Htay, selaku Juru Bicara Presiden Myanmar Thein Seide.
"Kami tidak akan datang. Kami tidak akan menerima jika mereka (Thailand) mengundang hanya untuk meringankan persoalan yang mereka hadapi," ujarnya, Sabtu 16 Mei 2015.
Myanmar sendiri tidak menganggap penyelundupan imigran Rohingya sebagai masalah negara. Pasalnya, mereka tidak pernah mengakui Rohingya sebagai kelompok etnis meski telah tinggal lama di Myanmar.
Sekira 3.000 imigran gelap yang dikenal dengan julukan orang kapal itu mendarat di pantai Indonesia, Malaysia, dan Thailand selama beberapa pekan belakangan. Sementara ribuan lainnya dipercaya masih terombang-ambing di lautan dan terancam mati.
(Pamela Sarnia)