"Saya ditanya, apakah dengan konsep Nawacita, Indonesia akan menjadi negara tertutup? Saya jawab apa kami tak boleh berdikari di atas kaki sendiri, tak bergantung pada asing," beber Mega di auditorium Gadjah Mada, Gedung Lemhanas, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menegaskan, Indonesia tak perlu takut pada asing. Ia menceritakan pertemuan ayahnya yang juga Presiden RI pertama, Soekarno dengan miliarder Aristoteles Onasis.
"Dalam pertemuan tersebut, Onasis ingin menyewa pulau Irian Barat. Bung Karno langsung menebak Onasis ingin mengeruk kekayaan alam wilayah yang kini bernama Papua ini," imbuhnya.
Selanjutnya, ia mempertanyakan nasionalisme pejabat daerah yang bangga jika terdapat perusahaan asing memperpanjang kontrak. Ia menyindir, apakah tidak ada orang pintar lagi di Indonesia yang mampu mengolah kekayaan Nusantara untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya bingung bila ada pejabat negara yang bangga ada perusahaan asing yang perpanjang kontrak karya, seakan-akan tak ada orang pintar di Indonesia," sambungnya.
Agenda kuliah umum tersebut merupakan rangkaian dari ulang tahu Lemhanas ke-50. Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji, Wagub Lemhanas Didit L, Sestama Suhardi Alius, dan seluruh jajaran pejabat Lemhanas serta petinggi PDIP tampak hadir guna mengikuti orasi ilmiah mantan Presiden ke-5 RI itu.
(Fahmi Firdaus )