Ultah Ke-18, Malala Yousafzai Hibahkan Sekolah

Pamela Sarnia, Jurnalis
Selasa 14 Juli 2015 14:20 WIB
Malala Yousafzai Hibahkan Sekolah di Ulang Tahun Ke-18
Share :

BEIRUT - Tepat di hari ulang tahun ke-18, aktivis pembela hak-hak perempuan, Malala Yousafzai, mendesak para pemimpin dunia berhenti menekan warga Suriah. Remaja perempuan itu menggambarkan situasi di Suriah sebagai suatu tragedi kemanusiaan.

"Hari ini, saya punya pesan untuk para pemimpin negara ini, wilayah ini, dan dunia. Anda telah melakukan kesalahan kepada warga Suriah, terutama anak-anak Suriah," ujar Malala, sebagaimana dilansir Daily Mail, Selasa (14/7/2015).

"Ini adalah tragedi yang memilukan hati, krisis pengungsi terparah di dunia selama berpuluh-puluh tahun," imbuhnya.

Pernyataan Malala mengenai Suriah disampaikan dalam pembukaan sekolah yang didirikan oleh Malala Fund. Sekolah khusus perempuan tersebut terletak di wilayah sekitar Lebanon.

Malala yang berhasil selamat dari upaya pembunuhan Kelompok Taliban saat berusia 14 tahun itu juga mengumumkan pemberian dana sebesar 161 ribu poundsterling atau sekira Rp3,3 miliar untuk mendukung program pengungsi dua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu UNICEF dan UNHCR, di Yordania.

"Saya ada di sini demi 28 juta anak yang tidak bisa bersekolah karena konflik bersenjata," kata Malala dalam peringatan tiga tahun Malala Day yang jatuh pada Selasa 12 Juli 2015.

"Keberanian dan dedikasi mereka untuk melanjutkan sekolah dalam kondisi sulit menginspirasi orang di seluruh penjuru dunia dan tugas kami menyokong mereka," kata dia.

Sekolah khusus perempuan yang diinisiasi Malala dibuka di Lembah Bekaa, Lebanon, dekat perbatasan Suriah. Pembangunan sekolah dibantu lembaga swasembada masyarakat Malala Fund yang bertujuan untuk mendukung perempuan melalui pendidikan menengah pertama yang berkualitas.

Sekolah Malala itu dapat menampung hingga 200 siswa perempuan. Sekolah itu akan menawarkan pendidikan dan pelatihan keahlian bagi perempuan berusia 14 hingga 18 tahun.

Pada 2012, Malala Yousafzai ditembak anggota Taliban dari jarak dekat tepat di kepalanya. Meski telah ditembak, Malala tidak berhenti memperjuangkan kesetaraan perempuan di bidang pendidikan. Untuk menghargai kegigihannya, Malala meraih Nobel Perdamaian pada 2014.

(Pamela Sarnia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya