Devie juga meminta media untuk tidak melulu membangun citra Jakarta sebagai kota yang mewah dan menjanjikan kesejahteraan, sehingga penduduk berbondong-bondong ke ibukota. Sebab, justru Jakarta juga menyimpan sisi gelap, di mana kejahatan dan kemiskinan masih mengancam.
"Pemerintah Daerah sengaja membiarkan penduduknya keluar daerah, ekspor manusia migran ke Jakarta bukan ekspor keterampilan. Indonesia 60 persen tersebar di Jawa, belum mampu gerakkan daerahnya. Ini juga butuh tanggung jawab pemerintah pusat jika dianalogikan sebagai ayah dan pemerintah daerah sebagai anak diminta bersihkan kamar masing-masing," lanjut Devie.
Tindakan rutin tahunan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta berupa operasi yustisi dinilai Devie tidak efektif. Tindakan represif ini tidak menjadi jalan keluar.
"Bisa dengan peningkatan pajak yang tinggi bagi orang daerah yang ke kota. Lalu daerah diberi insentif. Sistem pendidikan diubah, karena di Amerika (Serikat), orang itu bangga jadi petani bahkan punya daya tawar politik berpengaruh di parlemen," tutupnya.
(Randy Wirayudha)