“Biasanya dia selalu ceria. Di antara kita dia yang paling ceria, dia yang selalu membuat cerita MOP (cerita lucu ala Papua) untuk kita tertawa. Kalau kita tidak tertawa, dia selalu cari cara supaya kita bisa tertawa. Tapi malam itu dia begitu berbeda hanya diam duduk di kursi,” kenang Jumadi.
"Dia hanya tersenyum saat rekan-rekannya membuat lelucon. Saya sempat heran dan bertanya, kawan sakit kah? Tapi dia hanya geleng-geleng kepala saja,” tambahnya.
Menurutnya, Theo nyaris tidak jadi terbang ke Oksibil pada Minggu 16 Agustus itu. Ceritanya, sepulangnya dari Nabire pada 14 Agustus, keesokan harinya dia diajak oleh salah satu temannya untuk ke Oksibil. Sayangnya saat itu ia kehabisan tiket pesawat sehingga tidak jadi ikut.
Namun pada malam harinya, dia mendapat kabar bahwa tiket pesawat milik anggota DPRD Oksibil tidak terpakai dan bisa ia gunakan. Theo pun mengambil tiket tersebut dan berangkat menggunakan Trigana Air IL 267 pada Minggu sekira pukul 14.22 WIT menuju Oksibil.
“Yang anggota dewan ini, katanya batal berangkat, dia harus ke Jakarta. Sehingga tiketnya diserahkan ke Theo. Seandainya dia tidak menerima tawaran tiket itu, dia akan tetap bersama kami di sini,” pungkas Adi.
(Risna Nur Rahayu)