Polisi Belanda Dituding Jual Benda Penting Penyelidikan MH17

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Selasa 01 Desember 2015 14:04 WIB
Tim penyelidik telah mengumumkan laporan final penyelidikan MH17 pada Oktober 2015. (Foto: Reuters)
Share :

AMSTERDAM – Seorang petugas Kepolisian Belanda yang tergabung dalam tim penyelidik gabungan untuk mengungkap jatuhnya pesawat MH17, dituding telah menjual benda yang dinilai penting di penyelidikan tersebut. Benda itu diduga dijual secara online di sebuah situs.

Sebagaimana dikutip dari Sputnik, Selasa (1/12/2015), laporan tersebut disampaikan media-media lokal Belanda. Dalam laporan itu disebutkan bahwa seorang oknum Kepolisian Belanda telah menawarkan benda yang dinilai penting dalam penyelidikan untuk dijual secara online di situs bernama Marktplaats.

Menurut laporan media Belanda, NL Times, benda-benda yang ditawarkan untuk dijual di Marktplaats mayoritas merupakan material penting dalam proses penyelidikan. Namun, ada juga benda yang dijual seperti seragam tim penyelidik gabungan, dan sekantong tisu milik Malaysia Airlines.

Sementara itu, menurut juru bicara Marktplaats yang tidak ingin disebutkan identitasnya, iklan tentang penawaran penjualan barang-barang tersebut telah dihapus karena dinilai tidak etis.

Media NL Times melaporkan bahwa oknum Kepolisian Belanda yang dituding menawarkan barang kontroversial itu kini telah ditahan atas dugaan penggelapan benda penting menurut para penegak hukum di Negeri Kincir.

Seperti diberitakan, laporan akhir untuk mengungkap misteri jatuhnya MH17 milik Malaysia Airlines telah diumumkan pada 13 Oktober oleh Tim Penyelidik Gabungan pimpinan Belanda.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa pesawat MH17 Maskapai Malaysia Airlines yang memiliki rute penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur terbukti ditembak jatuh menggunakan rudal Buk buatan Rusia.

Dalam laporan tersebut, juga disebutkan lima fakta yang diperoleh dari hasil investigasi Tim Penyelidik Gabungan pimpinan Belanda.

Sebagaimana diketahui, pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang melakukan perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh ketika melintas di wilayah Donetsk Oblast, Ukraina, pada 17 Juli 2014. Tragedi itu menewaskan 298 orang, termasuk 12 warga negara Indonesia (WNI).

(Jihad Dwidyasa )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya