PERBUDAKAN masih eksis di muka bumi sejak zaman “kuda gigit” besi. Meski Hari Penghapusan Perbudakan Internasional ditetapkan PBB sejak 2 Desember 1986, perbudakan belum sepenuhnya punah dan malah berevolusi dalam berbagai bentuk.
Bicara perbudakan, hal yang jadi aib buat sejarah umat manusia ini dimulai sejak berabad-abad lalu, ketika negara-negara Eropa mulai mengembangkan segala teknologi anyar.
Perbudakan bangsa Afrika kian menjadi-jadi ketika sebuah negara di benua Amerika sebelah utara (Amerika Serikat) mulai berdiri. Mereka dipekerjakan secara tak manusiawi sebagai buruh rumah tangga, industri, hingga perkebunan.
Bicara sejarah perbudakan atau dalam bahasa Inggrisnya, “Slavery”, setidaknya ada 10 fakta yang mesti diketahui di bawah ini, sebagaimana yang dirangkum dari Express.co.uk, Rabu (2/12/2015):
1. Kata ‘slave’ (budak) berasal dari populasi Slavonic di Eropa Timur yang acap diperbudak pada zaman pertengahan.
2. Biaya rata-rata seorang budak di Amerika pada 1850an berkisar USD400 atau USD1.200 untuk nilai mata uang saat ini.
3. Inggris sudah menghapus perbudakan sejak 1833, tapi Ketetapan Perbudakan Modern yang melarang perdagangan manusia dan kerja paksa baru ditetapkan 2015.
4. Konsekuensi penghapusan perbudakan di Inggris pada 1833 adalah, kerajaan mengucurkan dana kompensasi untuk 46 ribu pemilik budak agar sekira 800 ribu budak bisa dibebaskan.
5. Paus Nicholas V mengeluarkan kebijakan soal perbudakan pada 1452, namun tetap membolehkan Raja Portugal memperbudak orang-orang yang dianggap kafir.
6. Terhitung sekitar 12,5 juta budak Afrika yang diangkut dari benua hitam ke Amerika, tapi hanya 10,7 juta budak yang selamat sampai tujuan, pada kurun waktu 1526 hingga 1867.
7. Terdapat sebuah tradisi unik pada festival kuno Romawi, “Saturnalia”, di mana budak dan para tuannya bertukar peran untuk sesaat pada festival tersebut.
8. Kata-kata ‘slave’ dan ‘slaves’ hanya muncul sekali di Alkitab versi Raja James.
9. Kata-kata ‘slave’ atau budak, tertulis dan disebutkan sekira 180 kali dalam berbagai karya William Shakespeare.
10. Masih ada sekitar 30 ribu budak di dunia hari ini, termasuk pekerja paksa dan korban perdagangan manusia yang tercatat beberapa organisasi buruh.