SOLO — Siapa yang tak kenal bisnis putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal dengan usaha kulinernya. Berbasis di Solo, Jawa Tengah, usahanya kian populer, mulai dari katering Chilli Pari dan kini Martabak Kotta Barat (Markobar) yang berekspansi ke berbagai kota besar. Namun, percayakah jika kesuksesan bisnis itu juga mendatangkan haters?
Hal itulah yang menjadi latar belakang seseorang menjadi haters Gibran. Entah haters betulan atau tidak, pemilik akun di Kompasiana ini menulis surat terbuka yang menyebutkan “kekecewaannya” dengan jalan hidup Gibran Rakabuming yang tidak tertarik dunia politik layaknya anak politikus nasional. Karena sebaliknya, Gibran justru sibuk promosi produk martabaknya.
“Surat ini adalah surat yang mewakili kekecewaan para pengusaha katering, para pengusaha martabak, para pengusaha kafe yang merasa tersaingi oleh Anda,” tulis akun Ryo Kusumo di Kompasiana, Sabtu 2 Januari.
“Anda kan anak Presiden, seharusnya anda lebih cocok ada di deretan pemegang saham BUMN, deretan pemegang saham Indofood, Astra, berkolaborasi dengan pengusaha Singapura, atau tentunya duduk bersama dengan para Emir Kerajaan Arab untuk membahas proyek Petrochemical di Indonesia, dengan saham terbesar adalah trah keluarga anda,” lanjutnya.
Penulis surat ini mempertanyakan mengapa Gibran dengan kekuasaan ayahnya tidak memilih berkongsi dengan raja minyak Riza Chalid, tapi malah memikirkan pilihan rasa Markobar. “Ngapain coba Anda mikirin kombinasi rasa untuk martabak, Marshmallow? Nutella? atau Chocochips? Ah enggak level, kami kecewa!. Saya kecewa karena anda ternyata tidak tertarik politik, ini kesalahan terbesar anda sebagai anak Presiden.”