YOGYAKARTA - Seusai dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam X, Suryodilogo langsung berpidato atau menggelar sabda dalem.
"Sebagai orang yang mendapatkan amanat untuk menjalankan tugas sebagai KGPAA Paku Alam X, saya sampaikan dengan jujur bahwa kewajiban yang berat karena saya melanjutkan kewajiban leluhur mataram sebagai pengemban kebudayaan," ujarnya, Kamis (7/1/2016).
Menurut Suryodilogo, sabda kebudayaan memiliki banyak makna, namun dirinya membatasi makna budaya sebagai praktik intelektual yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan dan artistik secara konkret.
"Sehingga dalam pandangan saya, kebudayaan tidak hanya identik dengan manifestasi berkesenian belaka," tuturnya.
Meski demikian, dirinya menyadari meski membatasi makna kebudayaan dalam pengertian yang sempit, tugas sebagai pengemban kebudayaan tetap bukan merupakan tugas yang mudah.
"Saya akan terus menerus berada dalam tegangan antara tradisi dan pembaruan, karena proses berkreasi selalu menuntut adanya inovasi. Lebih-lebih pada masa ketika perubahan terjadi dengan sangat cepat," ucap Suryodilogo
“Sehubungan dengan itu, tradisi di Kadipaten Pakualaman sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari Kasultanan Yogyakarta, akan saya jadikan tolok ukur memahami perkembangan dan perubahan kebudayaan yang terjadi sedemikian cepat sehingga tidak lepas dari akarnya,” tambahnya.
Untuk menjalankan tugas itu, Suryodilogo berharap peran serta warga Yogyakarta dan keluarga besar Pakualaman pada khusunya. Terakhir dirinya berjanji untuk menjalankan tugas dengan baik.
"Akhirnya, atas berkat rahmat Tuhan Yang maha Esa dan dengan memohon rido-Nya, sebatas kemampuan, saya berjanji akan bekerja dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhi harapan nusa dan bangsa, warga Yogyakarta, dan keluarga besar Pakualaman pada khususnya," pungkasnya.S
Seusai jumenengan, sejumlah tamu undangan sudah meninggalkan lokasi. Diawali dengan Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Permaisuri, dilanjutkan dengan tamu undangan lainnya.
(Abu Sahma Pane)