JAKARTA - Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menemukan bahwa empat pemasok besar ayam potong lokal di Jabodetabek tak bisa menunjukkan sertifikat veteriner. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ayam potong lokal yang sebagian besar dipasok ke supermarket tak sehat.
"Di satu wilayah bahkan ada proses penyembelihan yang mana ayamnya mati bukan karena disembelih, namun karena air panas. Jadi ayam itu disembelih, ketika belum mati, ia melemparkan ayam tersebut ke air panas. Nah, prosedur penyembelihan itu ayam mati karena disembelih, bukan karena dilempar ataupun dimasukan ke air panas," ungkap Ketua Himpuli, Ade Zulkarnaen, ketika dikonfirmasi Okezone, Sabtu (9/1/2016).
Ade menyayangkan proses tersebut karena ayam yang mati bukan setelah disembelih rentan penyebaran bakteri berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap penyembelihan hewan potong lokal di supermarket.
"Yang lebih parah, pemasok yang sebagian besar ada di wilayah Parung dan Tangerang Selatan tidak higienis, baik tempat maupun proses penyembelihannya, ini sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Ade.
Seperti diketahui, Himpuli menemukan bahwa hampir seluruh hewan ternak potong lokal yang beredar di supermarket Indonesia terindikasi tidak sehat. Hal itu merujuk pada tak terdapatnya sertifikat halal dan sertifikat veteriner dari daging hewan ternak yang diperjualbelikan di supermarket.
(Khafid Mardiyansyah)