YOGYAKARTA – Para pelancong yang mengunjungi Kota Yogyakarta mungkin sebagian hanya mengenal wilayah Pasar kembang (Sarkem) sebagai lokasi prostitusi. Namun, sebenarnya ada 2 lokasi, selain Sarkem, yang diketahui sebagai lokasi prostitusi di Kota Yogyakarta.
Kedua daerah yang terkenal sebagai lokasi prostitusi juga yaitu Giwangan, dan Ngebong, yang berada di barat Stasiun Tugu. Ketiga lokasi tersebut menawarkan tarif cukup murah untuk sekali berkencan. Dengan tarif ratusan ribu rupiah, para pria hidung belang akan mendapatkan layanan cinta sesaat.
Koordinator Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (P3SY), Sarwi mengungkapkan, dari pendataan yang pernah dilakukan dari lokasi prostitusi di Kota Yogyakarta, ada sekira 510 pekerja seks.
“Di Ngebong ada sekira 80 orang, Giwangan 100 orang dan Sosrowijayan sekira 250 orang. Mereka yang sudah gabung P3SY baru 180 orang," Kata Sarwi, saat dihubungi Okezone, Rabu (16/3/2016).
Menurut dia, sebagian besar para PSK yang ada di ketiga lokasi merupakan warga pendatang. Usia mereka juga beragam, dari usia belasan tahun hingga ada yang sudah setengah abad. "Usianya bervariasi, dari belasan hingga puluhan tahun,"urainya.
Sarwi mengatakan, selain diperketat, mereka juga diperhatikan masalah kesehatannya. “Setiap pekerja seks saat melayani tamu diharuskan menggunakan alat kontrasepsi kondom,” ucapnya.
Selain ketiga lokasi prostitusi tersebut, sebenarnya di Kota Yogyakarta juga terdapat praktik prostitusi online yang bertarif hingga jutaan rupiah. Salah satu yang pernah terbongkar yakni prostitusi yang dijalankan seorang mahasiswa S-2 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, pada Oktober 2014 silam.
(Fransiskus Dasa Saputra)