KUALA LUMPUR – Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak kembali dikaitkan dengan skandal dugaan korupsi setelah surat kabar Wall Street Journal (WSJ) menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa dia dan istrinya Rohmah Mansor menghabiskan USD15 juta atau sekira Rp200 miliar untuk berbelanja barang mewah seperti pakaian, perhiasan, dan mobil.
Laporan dari WSJ tersebut membantah klaim Najib yang mengatakan tidak ada uang yang disimpan dalam rekening pribadinya digunakan untuk kebutuhan pribadi.
Surat kabar Amerika Serikat (AS) itu mengklaim telah melihat dokumen penyelidikan Malaysia yang berisi informasi transfer bank yang memberikan gambaran lengkap aliran uang yang mengalir di rekening Najib dalam lima tahun terakhir.
Menurut penyelidik, sebagian besar uang itu berasal dana negara di perusahaan investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Rekening tersebut menunjukkan uang sebesar USD15 juta untuk pakaian, perhiasan, dan mobil di toko-toko di AS, Malaysia, Italia, dan di negara-negara lainnya dengan menggunakan kartu kredit yang dibayar melalui salah satu dari beberapa rekening pribadi bank swasta PM Najib yang diduga menerima ratusan juta dolar dana yang diselewengkan dari 1MDB.
WSJ mengklaim dokumen tersebut menunjukkan bahwa uang senilai lebih dari USD1 miliar masuk ke lima rekening milik PM Najib di bank Malaysia AmBank Bhd antara 2011 dan 2015.
Tuduhan ini juga diperkuat dengan kesaksian salah seorang pegawai toko perhiasan De Grisogono cabang Italia yang mengonfirmasi tagihan sebesar 15 ribu Euro atau sekira Rp11,2 miliar untuk belanja istri PM Najib, Rosmah.