BEIJING – Nama Presiden China, Xi Jinping turut tersangkut skandal Panama Papers. Meski keterlibatannya secara tidak langsung, namun pemerintah China justru memutuskan memblokir semua keyword atau kata kunci “Panama Papers” di search engine Weibo.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Panama Papers merupakan bocoran database dari sebuah firma hukum yang berbasis di Panama, Mossack Fonseca yang ditengarai, mengelola aliran dana di luar negeri.
Dicurigai, aliran-aliran dana itu merupakan hasil dari ‘mengemplang’ pajak, hingga pencucian uang. Sementara keterkaitannya dengan Xi Jinping, diketahui adik ipar Presiden China, Deng Jiagui, terlibat pengelolaan uang di luar negeri yang ilegal.
Selain adik ipar Xi Jinping, Jasmin Lie yang merupakan cucu mantan petinggi Partai Komunis China, Jia Qinglin, serta putri mantan Perdana Menteri China, Li Xialoin juga ikut terseret.
Merespons bocoran Panama Papers tersebut, salah satu media cetak yang dikendalikan pemerintah China, Global Times menyebutkan, bocoran tersebut merupakan upaya dari pihak tertentu untuk menargetkan figur-figur politik non negara-negara barat.
“Media-media barat telah mengambil alih interpretasi setiap kali terdapat bocoran dokumen dan Washington (Ibu Kota Amerika Serikat), mendemonstrasikan pengaruh tertentu,” sebut majalah Global Times, dikutip DNA India, Selasa (5/4/2016).
“Sementara informasi negatif yang mengaitkan AS, selalu bisa diminimalisasi. Sedangkan pembongkaran para pemimpin non-barat, seperti (Presiden Rusia, Vladimir) Putin selalu mendapat tambahan pemelintiran berita,” tandas majalah itu.
Di sisi lain, pemerintah China pun memutuskan memblokir kata kunci “Panama Papers” di search engine Weibo. Jika tetap berusaha memasukkan keyword “Panama Papers”, yang nampak di layar hanya akan tertulis “The results may not accord with relevant laws and rules so can't be shown".