BOCORNYA dokumen Panama Papers mengungkap sejumlah nama pesohor dunia dari kalangan pengusaha, selebriti, politisi, pejabat negara, bahkan atlet yang memiliki perusahaan-perusahaan offshore di negara-negara suaka pajak. Kepemilikan perusahaan ini, meski tidak selalu, sering kali dikaitkan dengan upaya penghindaran pajak.
Banyaknya nama yang tersangkut dalam bocoran dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca itu membuat seorang peneliti senior dari Denmark mencoba mengetahui profesi apa yang paling banyak muncul di dalam Panama Papers dengan menggunakan database dari Wikidata.
Finn Arup Nielsen, peneliti senior dari Departemen MatematikaTerapan dan Ilmu Komputer Universitas Denmark memublikasikan grafik hasil pengelompokan itu di blognya.
Dari hasil pengelompokan tersebut ternyata profesi politisi adalah bidang pekerjaan yang paling banyak muncul dalam Panama Papers, diikuti oleh pengacara, pengusaha, wiraswasta, dan orang-orang yang bekerja di asosiasi sepak bola. Demikian laporan yang dilansir dari Independent, Sabtu (14/5/2016).
Nielsen mengatakan, penelitiannya ini memiliki kelemahan karena menggunakan database dari Wikidata. Hal ini berarti hanya orang-orang yang cukup terkenal dan memiliki halaman Wikipedia mereka yang termasuk dalam daftarnya sehingga banyak pelaku bisnis yang lebih kecil yang ada dalam bocoran dokumen Panama Papers tidak masuk dalam grafiknya.
Sejak pertama kali diungkap kepada publik pada 3 April 2016, Panama Papers telah menjerat nama ribuan tokoh terkenal dari seluruh dunia, tidak terkecuali beberapa nama pemimpin dunia seperti Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, PM Islandia Sigmundur Gunnlaugsson, dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud. Kebocoran ini juga memicu penyelidikan di berbagai negara terkait warga mereka yang diduga menghindari pajak dengan memanfaatkan perusahaan offshore.
(Rahman Asmardika)