Ahok mengklaim bahwa baik Aguan, Ariesman, ataupun pengembang lainnya, tak pernah menyatakan keberatannya atas besaran 15 persen tambahan kontrubusi itu.
"Justru kalau tiap kali ketemu saya, itu enggak ada yang berani bilang (tambahan kontribusi pengembang itu) kemahalan," terangnya.
(Baca Juga: Ada Menteri yang Diusir saat Sidak Proyek Reklamasi)
Ahok menganggap, merupakan hal yang wajar jika ada oknum DPRD DKI ada yang selalu minta 'jatah' ke perusahaan pengembang. Transaksi haram tersebut secara logika mungkin terjadi mengingat kewenangan DPRD yang cukup besar dalam menentukan kebijakan soal reklamasi itu.
"Saya kira itu kan orang bisa duga secara umum kan. (Pengadaan) UPS saja orang main kok, bisa memasukkan APBD siluman," kata Ahok.
(Angkasa Yudhistira)