"(Relokasi warga di area bottleneck) sudah kami usulkan dari tahun kemarin, Pak," ujar staf perempuan itu.
Dalam rapat yang digelar terbuka itu, tidak hanya memarahi bawahannya, Ahok juga mengemukakan teori soal tata kelola air, untuk menghubungkan semua saluran air di Jakarta. Ia meyakini, dari seribu lebih saluran penghubung di Jakarta, hanya setengahnya yang dapat dialiri air. Sisanya, diduduki bangunan-bangunan liar.
"Sekarang jangan pandang saya sebagai gubernur, pakai pepatah di kampung saya, yang bodoh nurut, yang pintar ngajarin. Kalau bapak-ibu pintar, ajarin saya, tapi kalau enggak, ikut saya," kata Ahok.
(Khafid Mardiyansyah)