Setelah para perompak kabur, Fadlan menyelamatkan diri dengan berenang menuju perahu yang mereka tumpangi. "Saya berenang. Tapi jarak saya ke bang Zulfan lebih jauh lagi. Di sana Andi mencoba menyelamatkan bang Zulfan. Kondisi saat itu, bang Zulfan pingsan," jelasnya.
Karena kondisi mesin perahu yang mereka tumpangi mati, Ustaz Abu dan Safaruddin mencoba menyelamatkan Zulfan dengan mendayung perahu menggunakan kayu. "Saya sudah di perahu. Karena mesin mati. Mereka mendayung menggunakan kayu. Jarak ke bang Zulfan dan Andi jauh. Lama kami sampai ke tempat mereka jatuh. Di situ Andi merangkul bang Zulfan supaya tidak tenggelam," tambah Fadlan.
Setelah memakan waktu cukup lama, perahu yang mereka tumpangi akhirnya sampai ke lokasi Zulfan dan Andi. Namun, karena Zulfan tidak sadarkan diri dan Andi juga terluka, tubuh Zulfan sulit diangkat ke perahu.
"Pertama ada nelayan lewat. Tapi tidak mau menolong kami. Lalu ada nelayan yang dekat datang dan membantu mengangkat bang Zulfan. Setelah diangkat baru kami tahu bang Zulfan sudah tidak ada. Mulutnya bukan keluar air lagi, tapi sudah keluar buih," tutur Fadlan.
(Risna Nur Rahayu)