BENGKULU - Hari ini tepat 47 hari kepergian Yuyun (14), siswi SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang menjadi korban pemerkosaan massal berujung kematian.
Pelaku kejadian yang berlangsung pada Sabtu 2 April 2016 itu ada 14 remaja. Sebagian di antaranya adalah tetangga korban sendiri.
Semasa hidupnya, sosok gadis desa itu dikenal siswi berprestasi. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga SMP ia dikenal pelajar teladan dan selalu juara kelas.
Di rumah, Yuyun adalah anak yang mandiri. Perempuam setinggi 130 Cm ini pandai memasak saat ditinggalkan orangtuanya ke kebun.
Dalam perlombaan antar pelajar, Yuyun pernah menyabet juara dalam lomba MTQ tingkat Kabupaten Rejang Lebong.
Sedangkan keluarganya, secara ekonomi hidup sederhana. Mereka tingga di rumah reot. Dengan bangunan mirip pondok yang terbuat dari papan berlantaikan papan yang sudah mulai rapuh.
Bangunan pondok yang berukuran sekira 4 x 6 meter itu, oleh orangtuanya dibuat bertingkat dan skat sebagai pembatas untuk dijadikan kamar.
Tidak ada barang berharga di dalam rumah maupun kamar Yuyun. Hanya ada dua karpet untuk tidur yang diselimuti kelambu putih nan lusuh.
Di dalam kamar yang berukuran sekira 3 x 3 meter itu juga ada beberapa tulisan yang terdapat di dinding. Seperti ''PPa Ying before sleep'' dan ''Love Deden''.
Tulisan lainnya, ''Lubuk Hati Tepian Mata Ku''. Di kamar itu juga tempat Yuyun setiap hari belajar.
(Abu Sahma Pane)