"Kami sangat harapkan isinya apa karena tindakan selanjutnya bergantung dari isinya tersebut," serunya.
Pihaknya saat ini masih menunggu penyelidikan polisi terkait vaksin palsu tersebut.
" Kami tetap harus mengembalikan kekebalan anak-anak ini yang terkena vaksin yang tidak benar. Kami harus mengetahui rumah sakit tersebut tidak mau memakai vaksin yang normatif atau vaksin yang dikeluarkan PT Biofarma," papar Nila.
Sayangnya, penjelasan itu tak memuaskan anggota dewan, salah satunya Saleh Partaonan Daulay. Ia menanyakan sejauh mana pengujian terhadap vaksin palsu tersebut. Kejadian ini dianggapnya aneh karena polisi lebih dulu tahu kasus ini daripada pemerintah.
Bahkan dia menyebut kinerja Nila tak profesional. "Saya minta paling lama besok, kita minta pemerintah menjelaskan apa zatnya, berbahaya seperti apa," tuturnya.