Sementara, masalah tapal batas antara Indonesia dengan Malaysia di Kecamatan Lumbis Ogong tersebut mengacu pada perjanjian penjajah Belanda dengan Inggris sebagaimana yang dimiliki Malaysia.
Hal yang sama dikemukakan Ketua Pemuda Perbatasan Kabupaten Nunukan Lumbis, ia mengatakan, potensi lepasnya 154 ribu ha wilayah Indonesia kepada Malaysia bisa saja terjadi karena berbagai upaya mulai dilakukan pemerintah Malaysia kepada warga setempat, seperti pemberian identitas kependudukan, pengobatan gratis, bantuan lampu listrik, mesin perahu, pembagian buku tabungan dan pendekatan budaya.
Bahkan, memberikan kesempatan kerja kepada warga Kecamatan Lumbis Ogong yang sangat menjanjikan. Saat ini pemerintah Malaysia juga akan membangun infrastruktur sepanjang tapal batas dengan nilai anggaran mencapai 300 juta ringgit atau setara Rp960 miliar dengan kurs Rp3.200.
(Fransiskus Dasa Saputra)