Sementara itu, diakui oleh Djafar bahwa proses gelap pesanan makam fiktif ini sudah berlangsung sejak lama.
"Itu oknum mungkin ke belakangan karena pesanan ini sudah cukup lama sehingga kita telusuri ada beberapa saksi itu katanya ada oknum menjual. Kemudian teman-teman di lapangan dari data yang ada diinvestigasi, ketemu alamatnya, kalo memang ada alamatnya kita panggil," tukasnya.
Seperti diketahui, di Jakarta memang banyak praktik calo pemakaman umum. Selain itu, tindakan premanisme juga kerap menjadi celah untuk makam fiktif tersebut.
(Fiddy Anggriawan )