"Apakah ada informasi yang lebih detail lagi atau segitu saja. Kalau segitu saja, karena tidak menyebut nama, bukti dan lain-lain. Maka bisa dua bisa mungki iya, kita dalami, tapi bisa juga alasan yang bersangkutan menunda eksekusi," sambungnya.
Menurutnya, tulisan Haris Azhar bersifat infomasi, bukan kesaksian. "Itu namanya informasi, bukan namanya kesaksian, kalau kesaksian itu, alat bukti saksi itu, dia harus mendengar, melihat dan mengetahui sendiri, tapi yang diterima Pak Haris Azhar ini kan informasi," tutur Tito.
Dia pun menegaskan, akan melakukan klarifikasi kepada Haris Azhar mengenai informasi tersebut dan melakukan analisa mendalam. Namun, Tito menerangkan, apa yang dilakukan Fredy Budiman sering ditemui saat eksekusi mati akan dilaksanakan.
"Kalau informasi hanya seperti itu, kita akan lakukan anev (analisis dan evaluasi) ke dalam, tapi juga jangan salah, bisa juga yang bersangkutan (Fredy) menyampaikan dalam rangka untuk menunda eksekusi, dan itu trik-trik seperti ini sering kita temui," pungkasnya.
(Fiddy Anggriawan )