China Berharap Kunjungan Fidel Ramos Perbaiki Hubungan dengan Filipina

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Sabtu 13 Agustus 2016 04:05 WIB
Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos saat berkunjung ke Hong Kong (Foto: Anthony Wallace/AFP)
Share :

HONG KONG – Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta pendahulunya, Fidel Ramos, sebagai utusan khusus untuk memperbaiki hubungan dengan China. Pria berusia 84 tahun itu akhirnya mengunjungi Hong Kong untuk bertemu dengan kolega lamanya.

(Baca juga: Kunjungan Fidel Ramos Awali Perbaikan Hubungan Filipina-China)

Di akhir kunjungan ke Hong Kong, Ramos menemui mantan Wakil Menteri Luar Negeri China Fu Ying. Keduanya sepakat untuk mencari jalan untuk perdamaian dan kerjasama. Hubungan Manila dan Beijing renggang akibat konflik Laut China Selatan (LCS).

“Diskusi informal difokuskan untuk melaksanakan pembicaraan lebih lanjut demi membangun kepercayaan dan keyakinan meredam tensi yang akan memuluskan jalan mencapai kerjasama,” ujar keduanya dalam pernyataan bersama, sebagaimana dimuat Channel News Asia, Sabtu (13/8/2016).

Dalam diskusi, disebutkan bahwa Manila dan Beijing ingin bersama-sama mencapai kerjasama penangkapan ikan, pelestarian maritime, dan pariwisata. Keduanya juga sama-sama tidak membawa isu LCS dalam pertemuan seperti yang sudah diutarakan Ramos sebelum keberangkatannya.

Meski pembicaraan berlangsung secara informal dan tidak mewakili kedua negara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying memuji pertemuan tersebut. Ia berharap inisiatif tersebut dapat membawa perbaikan kepada hubungan kedua negara.

“Kami sangat berharap tukar pikiran seperti ini dapat membantu China dan Filipina untuk kembali dalam negosiasi serta meningkatkan hubungan diplomatik,” sahut Chunying dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri China.

Konflik kedua negara bermula ketika China menyita kapal nelayan Filipina di Scarborough pada 2012. Insiden tersebut adalah salah satu pemicu gugatan Filipina lewat Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) pada 2013. Putusan PCA pada 12 Juli 2016 menolak klaim historis China di LCS.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya