JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi bersyukur kedua mahasiswi Indonesia yang sempat ditahan di Turki sudah dibebaskan. Meski begitu, masih ada seorang lagi mahasiswa yang jadi tahanan politik di sana, yakni Handika Lintang Saputra.
"Setelah dua orang itu dibebaskan, saya mengucapkan terima kasih. Tetapi, saya masih punya seorang pelajar lagi di dalam pusat detensi. Saya minta akses kekonsuleran segera diberikan ke KBRI Ankara," ujarnya saat ditemui di Kemlu, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Mengenai kondisi HLS diyakini sampai saat ini masih sama. Proses hukumnya sedang berlangsung, pengacara juga sudah disiapkan. Permasalahan yang sedikit menyulitkan pembebasan HLS dibanding kedua mahasiswi adalah waktu penangkapannya yang terjadi sebelum kudeta militer. Karena itu, dia sangat dicurigai memang benar terlibat dalam gerakan Hizmet.
Meski begitu, Menlu Retno memastikan komunikasi intensif dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu terus berjalan. Dari hasil pembicaraan terakhir, Menlu Turki sudah menjanjikan akan terus berkoordinasi.
Kondisi Turki pascakudeta militer menjadi rawan bagi para pelajar penerima beasiswa dari yayasan Gulen. Nasib mereka jadi terkatung-katung. Beasiswa sudah dicabut, universitas ditutup dan pendidikan mereka terhenti.Hanya ada dua pilihan yang bisa ditawarkan pemerintah, kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di sini atau tetap bertahan di sana dengan segala kondisi yang serba sulit.
(Wikanto Arungbudoyo)