Skenario Pengganti Presiden Islam Karimov

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 02 September 2016 17:30 WIB
Putri mendiang Presiden Uzbekistan Islam Karimov, Gulnara Karimova.
Share :

TASHKENT – Santernya kabar meninggalnya Diktator Uzbekistan Islam Karimov menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang nantinya akan memimpin negara eks Uni Soviet itu? Sampai hari ini, Karimov merupakan presiden pertama dan satu-satunya yang dimiliki Uzbekistan sejak negara itu merdeka pada 1991. Bahkan, tampaknya tidak ada rencana mengenai pewarisan kekuasaan yang dibuat sebelum pria 78 tahun itu sakit keras pada 28 Agustus 2016.

Beberapa skenario mengenai calon penerus sang diktator mulai didengungkan, salah satunya memprediksi kepemimpinan Uzbekistan akan diserahkan untuk sementara kepada ketua senat sekaligus mantan Menteri Kehakiman Nigmatilla Yuldashev. Sedangkan untuk jangka panjang, beberapa nama lain dikedepankan untuk menjadi penguasa baru Negari Jalan Sutera.

Kepala Badan Keamanan Rustam Inoyatov, Perdana Menteri Shavkat Mirziyoev, Wakil Perdana Menteri Rustam Azimov merupakan tokoh-tokoh yang akan bersaing untuk mengisi posisi Karimov. Namun, sebagai bagian dari pemerintahan sang diktator, naiknya mereka menjadi pemimpin tampaknya tidak akan mengubah status quo.

“Mereka yang dipilih untuk menggantikan Karimov datang dari lingkaran terdekatnya dan dipilih secara langsung dan dibesarkan olehnya seraya dia membimbing mereka untuk merencanakan dan mengembangkan langkah kebijakan selanjutnya. Tindakan ini diambil untuk memastikan hak-hak istimewa bagi para elite dan bisnis yang dikendalikan keluarga mereka terjaga,” kata pengamat Parviz Mullajanov sebagaimana dilansir dari Daily Sabah, Jumat (2/9/2016).

Di luar ketiga calon dari elite politik pemerintahan Uzbekistan, satu nama yang juga kembali muncul adalah putri pertama Karimov, Gulnara Karimova yang saat ini keberadaannya tidak diketahui. Gulnara seorang mantan diplomat dan selebriti Uzbekistan sempat digadang-gadang sebagai pengganti ayahnya sebelum dia diisukan menerima suap sebesar USD1 miliar dari perusahaan telekomunikasi Rusia dan Skandinavia. Gurlana dikabarkan dijatuhi hukuman tahanan rumah dan berada dalam penyelidikan.

Siapa pun yang nantinya akan menggantikan Islam Karimov, dia akan menghadapi tugas besar untuk menjaga kestabilan negara yang dikenal dengan produksi kapasnya itu. Uzbekistan selama ini merupakan garda terdepan dalam perlawanan terhadap kelompok Islam radikal, dan ketidakstabilan di negara itu dapat berpengaruh pada negara-negara lain di kawasan Asia Tengah dan, termasuk negara besar seperti Rusia.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya