JAKARTA - Usia boleh muda, tetapi aksi Nara Rakhmatia mewakili Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York layak diacungi jempol. Diplomat cantik lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut dengan tegas "menampar" tudingan enam kepala negara dalam forum dunia itu.
Dalam pidato berdurasi sekira lima menit, Nara Rakhmatia membalas pernyataan Presiden Nauru, Presiden Kepulauan Marshall serta empat Perdana Menteri dari Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tuvalu dan Tonga terkait isu pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat. Berikut transkrip lengkap pidato diplomat cantik Nara Rakhmatia:
"Bapak Presiden,
Indonesia hendak menggunakan hak jawab kami terhadap penyataan yang disampaikan Perdana Menteri Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Juga disuarakan Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Tonga terkait masalah-masalah di Papua, provinsi di Indonesia.
Indonesia terkejut mendengar di sidang yang penting ini, di mana para pemimpin bertemu di sini untuk membahas implementasi awal SDGs (The Sustainable Development Goals).
Transformasi dari tindakan kolektif kita, dan tantangan global lainnya seperti perubahan iklim, di mana negara Pasifik yang akan paling terdampak.
Para pemimpin tersebut memilih untuk melanggar piagam PBB dengan mengintervensi kedaulatan negara lain dan melanggar integritas teritorialnya.
Kami menolak mentah-mentah sindiran terus menerus dalam pernyataan mereka.