Namun pada Sabtu (12/11/2016) pagi, peristiwa ini kembali direka ulang untuk kali pertama di Alun-alun Lapangan Pondok Pesantren Attaqwa. Pesantren yang dulu juga didirikan mendiang KH Noer Ali.
Reka ulang dengan menyertakan truk dan jip era Perang Dunia II ini, merupakan bagian dari gelaran Peringatan Hari Pahlawan yang diprakarsai Ikatan Arbituren Attaqwa (IKAA) beserta para siswanya dan reenactor (pereka ulang sejarah) Komunitas Front Bekasi, Historia van Bandoeng, Djokjakarta ‘45, Roode Brug Soerabaia, serta Jakarta dan Temanggung.
"Generasi sekarang ini kita lihat nasionalismenya mulai kendur. Makanya kita giat menggelar ini agar masyarakat tahu bahwa ada pertempuran di Pondok Ungu," timpal Nurkholis Wardi selaku ketua panitia.
"Bahwa para ulama, termasuk KH Noer Ali, punya peran besar memperjuangkan bangsa ini. Direkatkan perjuangan umat Islam zaman dulu dengan agama lain hingga tercipta kesatuan bangsa yang terdiri dari berbagai etnis, suku, dan agama," tandasnya.
(Ulung Tranggana)