Abu Jenazah Fidel Castro Dimakamkan dalam Upacara Tertutup

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Senin 05 Desember 2016 12:40 WIB
Presiden Kuba Raul Castro meletakkan abu jenazah Fidel Castro, di makamnya. (Foto: Getty/AFP)
Share :

SANTIAGO - Sebuah kotak kayu berisi abu jenazah Mantan Presiden Kuba Fidel Castro diletakkan pada mausoleum granit di Pemakaman Santa Ifigenia, Kota Santiago, Kuba. Sang adik, Raul Castro, dan keluarga mengantarkan pemimpin revolusi Kuba tersebut ke peristirahatan terakhirnya.

AAP, seperti dilansir SBS, Senin (5/12/2016) menyebut, upacara pemakaman Fidel Castro dilakukan secara tertutup. Hanya keluarga, pimpinan dan kader Partai Politburo yang didirikan Fidel Castro serta para pemimpin Amerika Latin yang merupakan sekutu kuat Kuba yaitu Venezuela, Bolivia, Nicaragua dan Brasil yang mengikuti prosesi khidmat tersebut.

Setelah sembilan hari masa berkabung, Pemerintah Kuba melarang peliputan pada acara pemakaman tersebut. Pemerintah Kuba kemudian merilis berbagai foto dan materi prosesi persemayaman pemimpin Kuba selama hampir lima dekade itu.

Upacara pemakaman Fidel Castro dimulai pada Minggu 5 Desember pukul 6.39 waktu Kuba. Ketika itu, kendaraan militer membawa abu jenazah Fidel Castro - yang disimpan dalam peti kayu berbalutkan bendera Kuba - dari Plaza Revolusi di timur Kota Santiago. Puluhan ribu orang berdiri sepanjang jalan dalam rute menuju pemakaman Santa Ifigenia. Mereka menyambut sang bapak bangsa dengan meneriakkan yel-yel. "Hidup selamanya, Fidel!"

Rakyat Kuba menyambut abu jenazah Fidel Castro dalam perjalanan menuju pemakaman. (Foto: Reuters)

Abu jenazah Fidel Castro kemudian diserahkan kepada adiknya, yang juga merupakan presiden Kuba saat ini, Raul Castro. Mengenakan seragam militer, Raul kemudian menempatkan abu jenazah sang kakak di sebuah celah pada batu granit abu-abu besar. Celah tersebut kemudian ditutup dengan marmer hijau bertuliskan "Fidel" dengan tinta emas.

Makam tersebut berdiri tegak di samping monumen peringatan pejuang pemberontak Kuba yang meninggal dalam serangan di barak Moncada di Santiago pada 26 Juli 1953. Kala itu, Fidel Castro turun langsung memimpin serangan tersebut. Di depannya, berdiri gagah mausoleum pahlawan nasional Kuba, Jose Marti.

Seiring selesainya prosesi pemakaman Fidel Castro, musik militer terdengar mengalun hingga luar kompleks pemakaman. Salah satu pelayat, Ines de la Rosa, menyatakan ingin melihat prosesi tersebut di televisi. "Namun kami memahami jika keluarga yang ditinggalkan ingin mendapat privasi dalam momen ini," ujar Ines.

Keputusan untuk menyelenggarakan pemakaman secara tertutup datang setelah Raul Castro menyatakan pemerintahannya akan melarang nama sang kakak, Fidel Castro, untuk diabadikan menjadi nama jalan atau monumen. Larangan tersebut sudah sesuai dengan keinginan mendiang Fidel yang tidak mau dipuja atau dikultuskan.

"Majelis Nasional akan mengesahkan undang-undang dalam sidang berikutnya untuk memenuhi keinginan Fidel bahwa saat meninggal, nama dan figurnya tidak akan dipakai di berbagai institusi, jalan, taman, atau area publik lainnya. Patung atau tribut lainnya tidak akan pernah didirikan," tutur Raul di hadapan puluhan ribu massa yang memadati Alun-Alun Revolusi di Santiago saat menyambut abu jenazah Fidel Castro di Kota Santiago.

Mausoleum granit abu-abu tersebut pun menjadi satu-satunya monumen penghormatan untuk Fidel Castro.

Makam Mantan Presiden Kuba Fidel Castro. (Foto: AP)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya