Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Kirim Delegasi Informal Hadiri Pemakaman Fidel Castro

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Rabu, 30 November 2016 |09:04 WIB
AS Kirim Delegasi Informal Hadiri Pemakaman Fidel Castro
Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan penghormatan bagi mendiang Fidel Castro di Alun-Alun Revolusi, Havana, Kuba (Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters)
A
A
A

WASHINGTON – Gedung Putih mengumumkan tidak akan mengirim delegasi resmi untuk menghadiri upacara peringatan terhadap mendiang pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro. Akan tetapi, Amerika Serikat (AS) akan diwakili oleh ajudan senior kepresidenan dan diplomat di Kuba.

Keputusan tersebut menunjukkan adanya kompromi AS dalam merawat hubungan dengan Kuba yang mulai hangat atas inisiatif Presiden Barack Obama, tetapi sekaligus menunjukkan Negeri Paman Sam ingin menjaga jarak dengan negara komunis tersebut atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Pejabat yang datang tidak akan berlaku sebagai delegasi formal kepresidenan sebagaimana upacara pemakaman seorang kepala negara. AS akan diwakili kuasa usaha di Kuba, Jeffrey DeLaurentis dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Ben Rhodes,” tutur juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dimuat The Guardian, Rabu (30/11/2016).

Hubungan diplomatik antara AS dengan Kuba masih rumit. Semua terjadi karena konflik serta perseteruan di masa lalu, tidak hanya selama rezim Fidel Castro berkuasa, tetapi juga karena keprihatinan terhadap pelanggaran HAM di Kuba.

“Kami yakin ini adalah cara yang pantas bagi AS untuk menunjukkan komitmen terhadap masa depan hubungan dengan warga Kuba. Ini adalah cara yang pantas untuk menunjukkan rasa hormat sementara di sisi lain juga menyatakan perbedaan yang masih ada di antara kedua negara,” sambung Earnest.

Ben Rhodes disebutnya memainkan peranan penting dalam kebijakan normalisasi hubungan pada 2014. Pria asal New York itu adalah mitra wicara paling penting Gedung Putih dengan pemerintah Kuba saat membentuk kebijakan normalisasi serta mengimplementasikannya dengan sukses. Secara kebetulan, Rhodes memang berencana pergi ke Kuba pada pekan ini untuk bertemu dengan pemerintah Havana sehingga akan menemani pejabat di Kedutaan Besar AS untuk menghadiri pemakaman.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Inggris Theresa May sudah menyatakan tidak akan hadir dalam upacara pemakaman. Demikian halnya dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang dikecam karena memuji Fidel Castro sebagai pemimpin yang hebat meski ‘El Comandante’ adalah teman dekat mendiang ayahnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement