JAKARTA - Istri Perdana Menteri Jepang Akie Abe mengadakan kunjungan resmi ke panti asuhan Dorkas di Menteng, Jakarta Pusat. Perempuan kelahiran 10 Juni 1962 itu menjadi pejabat asing pertama yang datang ke kediaman anak-anak panti tersebut.
Disambut sekira 50 anak yang semuanya perempuan, Akie mengaku senang akhirnya bisa menginjakkan kaki di Indonesia dan bertemu dengan anak-anak di sini. Pada 2013, ia dan suaminya sudah berencana mengunjungi Indonesia. Sayangnya, acara tersebut harus ditunda karena ada keperluan negara yang lebih mendesak.
"Saya senang sekali bisa ke Indonesia bersama suami saya, lalu ke Panti Dorkas bertemu kalian semua. Pada 2013, kami pernah ingin kemari, tetapi tidak jadi karena warga Jepang ada yang dilanda teror di Aljazair waktu itu," terangnya pada Minggu (15/1/2017).
Di tengah cuaca yang mendung, istri Shinzo Abe tersebut disajikan permainan musik angklung Kokoro no Tomo. Walaupun alat musiknya asing bagi Akie, tetapi alunannya sangat familiar di telinganya.
Setelah mendengarkan permainan musik dan memberikan kata sambutannya. Beberapa anak di bawah tujuh tahun juga menghiburnya dengan tarian Natal. Di awal, kelima anak yang menari sempat malu-malu. Menyadari hal itu, Akie mengajak seisi ruangan untuk memberi semangat melalui tepuk tangan. Begitulah gerakan anak-anak tersebut kian kompak. Mereka kembali fokus dan menari dengan senyum lebar.
"Saya tahu anak-anak di sini barangkali ada yang kesepian karena sudah tidak ada orangtuanya atau ditinggal. Kadang pasti kangen, tetapi belajar itu penting. Mereka harus selalu semangat demi meraih cita-cita. Semua bisa mereka raih. Saya doakan selalu kebahagiaan mereka," pesannya kepada anak-anak Panti Dorkas.
Istri PM Jepang, Akie Abe terima karangan bunga dari remaja Panti Dorkas, Esther. (Foto: Silviana Dharma/Okezone)
Pada akhir acara, tak lupa Akie Matsuzaki membagikan beberapa kado kepada anak-anak di sana. Mereka yang usianya terbilang belia diberikan mainan balok susun. Sementara sisanya mendapatkan hadiah pena. Uniknya pena tersebut ada wajah sang aktivis hak LGBT.
"Pertemuan hari ini menandakan kita berjodoh. Untuk itu, suatu saat kalian lah yang harus terbang ke Jepang mengunjungi negara saya," ujarnya diiringi kata amin oleh anak-anak tersebut.