Radiasi Tinggi Terdeteksi Setelah Lubang Ditemukan di PLTN Fukushima

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 03 Februari 2017 09:01 WIB
PLTN Fukushima Daiichi. (Foto: Global Look Press)
Share :

FUKUSHIMA – Tingkat radiasi tinggi yang berbahaya bagi manusia terdeteksi di salah satu reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang rusak di Fukushima, Jepang. Tenaga ahli menemukan adanya lubang yang diduga disebabkan oleh bahan bakar nuklir.

Media Jepang yang mengutip operator pembangkit listrik, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menyebutkan tingkat radiasi hingga 530 Sieverts per jam terdeteksi dari Reaktor 2 yang tidak aktif di PLTN Fukushima Daiichi. PLTN ini mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang pada 2011.

Dosis radiasi sebesar 8 Sieverts per jam cukup untuk memberikan dampak yang fatal dan tak bisa disembuhkan bagi manusia.

Keterangan TEPCO yang dilansir Russia Today, Jumat (3/2/2017) mengatakan, sebuah lubang dengan ukuran kurang dari satu meter persegi ditemukan di bawah bejana bertekanan di dalam reaktor. Para peneliti menduga, celah yang terbuka di kisi-kisi metal pada salah satu dari tiga reaktor yang hancur pada 2011 itu disebabkan bahan bakar nuklir yang jatuh ke bejana.

Penemuan terbaru ini diumumkan setelah dilakukannya penyelidikan dengan kamera jarak jauh yang digunakan untuk tempat yang sulit dijangkau di mana sisa material nuklir biasanya tersimpan. Material-material tersebut begitu berbahaya dan beracun sampai robot khusus yang didesain untuk menyelidiki kedalaman air di bawah PLTN rusak dan mati.

Rusaknya reaktor Fukushima Daiichi pada 2011 menyebabkan bencana nuklir yang melepaskan paparan radiasi di wilayah sekitar PLTN. Kebocoran itu menyebabkan daerah sekitar PLTN tidak lagi bisa dihuni dan makhluk hidup yang ada di sana dilaporkan mengalami mutasi dan cacat akibat radiasi.

Awal pekan ini, harapan tinggi untuk pembersihan radiasi yang lebih efisien di Fukushima muncul setelah operator PLTN mengumumkan bahwa bongkahan bahan bakar nuklir yang menyebabkan kontaminasi radiasi dari bencana enam tahun lalu akhirnya ditemukan.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya