BUKIT AMAN – Hampir sepekan berlalu sejak kakak tiri Presiden Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Jong-nam terbunuh. Setelah menunggu selama itu, akhirnya Polisi Malaysia mau buka suara soal misteri kasus kematian yang mencurigakan ini. Publik pun mulai mendapatkan titik terang soal kasus yang sungguh gelap ini.
Disiarkan langsung oleh Channel News Asia, Minggu (19/2/2017), Deputi Kepolisian Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Tan Sri Noor Rashid Ibrahim mengungkap, proses identifikasi korban menemui sejumlah kendala. Di antaranya, hingga saat ini belum ada seorang anggota keluarga pun yang mendatangi rumah sakit dan mengklaim jenazah Kim Jong-nam.
(Baca selengkapnya: Malaysia Beri Waktu Dua Pekan bagi Keluarga untuk Identifikasi Jenazah Kim Jong-nam)
Pada awal tiba, memang ada yang mengklaim, tetapi mereka adalah pihak kedutaan besar Korut di Kuala Lumpur. Mereka datang untuk menghentikan pembedahan post-mortem jenazah dan meminta pihak rumah sakit menyerahkan tubuh kaku Kim Jong-nam kepada mereka.
Dari sini, berita kematian Kim Jong-nam terkonfirmasi dengan sempurna. Meski begitu, setiap negara punya aturan. Tanpa identifikasi dari keluarga, jenazah akan terus diinapkan di kamar mayat.
“Kami memberi keluarga waktu maksimal dua pekan (sejak meninggalnya korban) untuk datang dan mengidentifikasi jenazah. Jika sampai tenggat waktu yang ditentukan tidak ada keluarga yang mengklaim, maka korban akan diserahkan kepada Kedubes Korut,” ujar Tan Sri Noor.
(Baca selengkapnya: Racun yang Membunuh Kim Jong-nam Belum Diketahui, Pastinya Dibekap Kain)
Kim Jong-nam seperti diberitakan meninggal saat mengantri di depan mesin pendaftaran (check-in) terminal dua Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin 13 Februari 2017. Ada dua perempuan yang mendekatinya, yakni Siti Aisyah (WNI) dan Doan Thi Huong (Vietnam).