2009
Malaysia menjadi negara pertama yang mengizinkan warganya berkunjung ke Korut tanpa visa dan begitu juga sebaliknya.
2011
Maskapai penerbangan asal Korut, Koryo Air membuka jalur penerbangan langsung ke Malaysia.
2013
Hubungan Malaysia-Korut semakin menghangat ketika sebuah Universitas Malaysia menganugerahkan gelar doktor kehormatan pada pimpinan Korut, Kim Jong-un. Hubungan keduanya berjalan harmonis hingga akhirnya 2017 tiba dan Kim Jong-nam terbunuh pada 13 Februari.
15 Februari 2017
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Korsel mengeluarkan pernyataan jika mereka percaya Korut ada di balik pembunuhan Kim Jong-nam.
16 Februari
Malaysia menahan seroang perempuanh asal Indonesia dan seorang perempuan asal Vietnam yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Kim Jong-nam.
19 Februari
Polisi mengumumkan empat tersangka pelaku pembunuhanJong-nam asal Korut telah bertolak dari Kuala Lumpur dan pergi ke Pyongyang.
20 Februari
Di hari inilah awal mula ketegangan antara Malaysia dan Korut dimulai. Duta Besar Korut untuk Malaysia, Kang Chol, melontarkan pernyataan kontroversial yang terkesan 'memojokkan' Malaysia. Ia menyebut tidak bisa percaya lagi dengan penyelidikan otoritas Negeri Jiran yang dianggap bekerja sama dengan musuh lama mereka, Korsel.
22 Februari
Malaysia mengidentifikasi seorang pegawai kedutaan Korut dan pegawai maskapai Koryo Air terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Tak hanya itu, Malaysia juga mengumumkan tidak ada keluarga Jong-nam yang datang untuk memberikan sampel DNA.
23 Februari
Korut menyalahkan Malaysia, Korsel untuk kematian salah satu warganya.
24 Februari
Polisi mengumumkan jenis racun yang membunuh Jong-nam sebagai racun VX yang oleh PBB telah dikategorikan sebagai racun pembunuh masal.
26 Februari
Malaysia menyatakan Kuala Lumpur International Airport sebuah "zona aman" setelah menyelesaikan dekontaminasi.