Kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande Bawa Investasi Triliunan Rupiah

JAKARTA - Presiden Prancis Francois Hollande akan mengunjungi Indonesia dalam rangka tur Asia. Politikus Partai Sosialis itu sebelumnya berkunjung ke Singapura dan Malaysia.

Presiden Hollande didampingi oleh Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian serta Menteri Muda Urusan Industri, Digital, dan Inovasi Christophe Sirugue. Rombongan tersebut juga akan didampingi oleh belasan anggota parlemen dan sekira 50 orang pemimpin perusahaan Prancis, dari grup perusahaan besar, perusahaan menengah, maupun kecil.

Dalam siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (29/3/2017), Hollande akan berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberikan penghormatan khidmat bagi para pahlawan nasional Indonesia. Usai berziarah, Presiden Hollande akan diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan.

Kedua pemimpin negara akan melakukan pertemuan empat mata, diikuti oleh pertemuan konsultasi bilateral, serta jamuan makan siang resmi. Presiden Jokowi dan Presiden Hollande dijadwalkan menyampaikan pernyataan resmi sekira pukul 12.00 waktu Indonesia Barat (WIB).

Selanjutnya Presiden Hollande akan mengikuti acara kolaborasi Prancis- Indonesia di bidang ekonomi kreatif, ekonomi digital, dan industri budaya dalam dunia digital. Presiden Hollande juga akan mengunjungi ruang kontrol Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia serta memimpin pertemuan meja bundar untuk membahas kerjasama di bidang kemaritiman dengan Menteri Susi Pudjiastuti.

Berbagai kesepakatan di bidang pertahanan, kemitraan maritim, ekonomi kreatif, pembangunan perkotaan berkelanjutan, serta pembiayaan proyek-proyek infrastruktur bagi Indonesia, menunjukkan betapa kaya dan beragamnya lingkup kerja sama antara Indonesia dan Prancis, termasuk sebagai anggota G20.

Di saat yang bersamaan, sebanyak 10 kesepakatan kemitraan di berbagai sektor strategis antara perusahaan Prancis dan Indonesia akan ditandatangani. Total investasi yang terkait dengan kemitraan tersebut mencapai lebih dari USD2,6 miliar atau setara dengan Rp34.634 triliun.

(Wikanto Arungbudoyo)