Kembali Dijatuhi Sanksi oleh AS, Korsel Sebut Korut Tak Punya Pilihan

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Sabtu 01 April 2017 10:00 WIB
Rudal Korut. (Foto: AFP)
Share :

SEOUL - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Menanggapi hal tersebut, sebagai negara sekutu, Korea Selatan (Korsel) menyambut baik dan mendukung sanksi AS terhadap musuh bebuyutannya itu.

Pejabat Korsel menyatakan, sanksi AS terhadap Korut mencerminkan tekad kuat untuk menghentikan Pyongyang mengembangkan senjata nuklir.

"Ini adalah peringatan tegas. Dan langkah ini bertujuan untuk mengingatkan Pyongyang bahwa mereka tidak punya pilihan lain selain denuklirisasi (penghentian program pengembangan nuklir)," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel sebagaiman dilansir Yonhap, Sabtu (1/4/2017).

Sebagaimana diberitakan, AS memberlakukan sanksi terhadap 11 individu dan satu perusahaan asal Korut atas keterkaitan mereka dengan program senjata nuklir, sistem perbankan, dan perdagangan negara serba tertutup itu.

Sanksi baru tersebut diumumkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Sebelas orang yang dijatuhi sanksi itu diketahui bekerja sebagai agen Pemerintah Korut di Rusia, China, Vietnam, dan Kuba untuk menyediakan dukungan finansial atau memperoleh senjata dari perusahaan yang sebelumnya terkena sanksi.

Mnuchin mengungkapkan, bahwa sanksi baru tersebut bertujuan untuk mengganggu jaringan dan metode Pemerintah Korut mempekerjakan warganya untuk mendanai program nuklir, rudal balistik, dan program proliferasi yang melanggar hukum.

Sementara itu, hingga kini Pemerintah Korut belum bereaksi, apakah sanksi tersebut akan berpengaruh terhadap misi nuklir mereka atau tidak. Korut sendiri diketahui telah menerima sanksi dari PBB yang menyebabkan negara tertutup tersebut kehilangan sekira seperempat sumber utama keuangan dari pendapatan ekspor. (rav)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya