FUKUSHIMA - Setelah terpapar radiasi parah ari kebocoran reaktor nuklir yang disebabkan gempa bumi dan tsunami besar enam tahun lalu, Prefektur Fukushima siap menyambut kembali warganya. Sebagian besar penduduk prefektur itu sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah-rumah mereka setelah terpaksa melakukan evakuasi akibat kejadian tersebut.
Total 22.100 warga, penduduk dari Kota Namie, Iitate dan Distrik Yamakita di Kota Kawamata diinformasikan dapat pulang pada Jumat, 31 Maret. Meski ada beberapa zona yang belum dapat dimasuki karena tingkat radiasi masih terlalu tinggi, jumlah itu cukup besar.
Diwartakan Russia Today, Sabtu (1/4/2017), perintah evakuasi lainnya dicabut dari Kota Tomioka pada Sabtu, 1 April. Para penduduk yang kembali menggelar upacara peringatan dengan menyalakan lilin untuk mengenang para korban yang tewas dalam bencana dahsyat yang menelan lebih dari 8.000 nyawa.
Sejauh ini, pemulangan penduduk tidak berjalan seperti yang direncanakan pemerintah karena banyaknya warga yang tidak ingin kembali. Faktanya, berdasarkan laporan Japan Times, hanya 14,5 persen warga yang telah kembali dari daerah yang perintah evakuasinya telah dicabut sebelumnya.
Pemerintah Jepang telah menyiapkan dana sebesar 23,6 miliar yen atau sekira Rp2.9 triliun untuk memperbaiki sistem kesehatan dan fasilitas penting lain guna mendorong warga kembali ke rumah mereka. Saat ini, hanya okuma dan Futaba, dua kota yang letaknya paling dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang masih menjadi wilayah yang sulit untuk kembali ditinggali.
(Rahman Asmardika)