PHNOM PENH - Seekor gajah asal Kamboja bernama Atork mengamuk dan kemudian membunuh pemiliknya sendiri. Sebelum insiden mengerikan tersebut terjadi, Choeung Team (47) diketahui melepaskan Atork dari rantai yang menjaganya tetap di tempat atas permintaan sekelompok wisatawan yang ingin berwisata dengan menunggang gajah di Sen Monorom, Provinsi Mondulkiri timur.
Tak disangka, Atork justru langsung mengamuk setelah terlepas dari belenggunya. Belakangan ia diketahui menjadi agresif karena tingginya kadar hormon saat memasuki masa kawin. Nahasnya, Choeung yang berada paling dekat dengan sang gajah tak sempat menghindar dan tewas terinjak.
"Aku benar-benar tidak mengerti mengapa gajah itu tiba-tiba menjadi marah dan menginjak-injak paman saya," ujar keponakan korban, Saroeun Naro yang menjadi saksi tewasnya sang paman sebagaimana diwartakan Independent, Sabtu (8/4/2017).
Petugas berwenang yang datang ke lokasi terpaksa menembak Atork setelah sebelumnya upaya pertama untuk mengendalikan Atork berakhir gagal dan gajah tersebut mengamuk semakin brutal. Tak hanya membunuh pemiliknya, Atork juga dilaporkan merusak enam rumah warga.
"Ia menghancurkan enam rumah dan benar-benar menjadi tak terkendali. Polisi dan petugas pemadam kebakaran datang untuk membantu. Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan untuk menakut-nakuti Atork dan agar ia kembali ke hutan. Tapi ia justru terus menyerang rumah warga. Seorang polisi akhirnya menembak bagian kaki Atork. Tapi ia tewas tak lama kemudian," terang Perwakilan Badan Peduli Gajah, Livelihood Initiative, Jemma Bullock.
Kepala Kepolisian Kan Peng dari Sen Monorom City mengatakan, pembunuhan terhadap Atork merupakan tindakan yang sudah tepat mengingat gajah tersebut sudah sangat berbahaya. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)