''Jalan itu sudah mulai amblas. Kalau tidak segara ditanggulangi maka jalan akan putus,'' tutur Farida.
Hal senada juga disampaikan Syaipul warga setempatl. Dia merasa khawatir dengan kondisi jalinbar itu yang kian hari kian memprihatinkan. Setiap hari air laut selalu menerjang badan jalan. Begitu juga dengan kondisi pemukiman penduduk di sepanjang pantai Linau tersebut.
Terlebih lagi, kata dia, dua bulan ke depan sudah hari raya Idul Fitri, yang tentunya ribuan kendaraan akan melintasi jalinbar, baik dari arah Bengkulu maupun dari arah Lampung. ''Yang kita khawatirkan banjir rob. Sebab, bibir pantai dengan pemukiman warga sudah tidak ada jarak lagi. Begitu juga dengan badan jalan,'' ujar Syaipul.
''Setidaknya jalan itu mesti dibangun penahan gelombang, agar jalinbar dan ratusan pemukiman penduduk terkena dampak yang kian hari kian bertambah parah,'' Syaipul menambahkan.
(Ranto Rajagukguk)