Serba Salah Puasa di Negeri Mayoritas Non-Muslim

Silviana Dharma, Jurnalis
Jum'at 23 Juni 2017 17:02 WIB
Ilustrasi. Iftar di China. (Foto: Al Jazeera)
Share :

Untung baginya, banyak teman yang sudah paham alasan Mentari hanya berdiri sambil senyam-senyum pada jam makan tersebut. Ia ingat di kantin kampusnya, banyak juga yang sering menatap dia heran kalau menolak makan siang selama Ramadan.

Meskipun sudah terbiasa, tetapi acara-acara semacam ini seringnya membuat anak kedua dari empat bersaudara itu gelisah. Sebab, makanan pembuka pasti ludes begitu datang. Lalu hidangan utama yang pasti juga enggak bakal bertahan lama di hadapan perut-perut kosong di sana.

Sementara Mentari hanya bisa menatap, teman-temannya asik bersantap. Tak ada yang tergerak untuk menyisakan barang sepiring makanan buat dirinya.

Kalau sudah begitu, mahasiswi magang tersebut mau tak mau harus menyediakan sendiri makanan buat dia nanti buka puasa. Setiap menu yang disukai, dicomotnya dan dikumpulkan dalam satu piring.

"Tapi ketika makanan lain datang dan piring saya penuh, wah, saya panik lagi. Situasinya lumayan awkward. Akhirnya, saya majukan jam buka puasa 10 menit," terangnya.

Dia mengaku, momen sekali itu membuat dia harus batal. "Saya makan sambil minta maaf, 'Ya Allah maaf saya buka puasa duluan'," akunya.

Sementara orang-orang sudah nyaris kekenyangan, Mentari baru mulai mengasup gizi ke tubuhnya. Sedihnya lagi, makanan yang sudah dia kumpulkan tadi, terlanjur dingin. Rasanya tak lagi enak.

"Teman-teman juga sudah selesai makan semua. Di situ, saya baru menyesal. Mengapa saya harus bela-belain batal? Tadi mah tidak perlu ikut makan saja sekalian," sesalnya.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya